Aku pikir, kata itulah yang pantas menggambarkan keputus asaanku kini. Aku selalu berpikir, mengapa tuhan membuatnya seperti itu? Mengapa harus ada orang baru?
Aku tahu, itulah hidup. Namun, aku benci dengan perpisahan, perpisahan yang datang dengan tiba-tiba dan membuatku bahkan tak sempat mengucapkan salam perpisahan untuknya. Aku merasa bersalah. Selama aku mengisi kesehariannya, aku belum mampu memberi warna indah dalam hidupnya. Hingga hari perpisahan itu, aku tak tahu, apa yang harus aku lakukan. Aku ingin mengulang semuanya dari awal. Membuat perubahan di antara kami.
Dan pertemuan, selalu menyiratkan kesangsian pada diriku. Aku takut, ragu, bila orang baru justru tak membuatku maju. Aku takut bila orang baru justru menyurutkan semangatku, mengubur hidupku.
Semoga saja, orang baru itu, adalah orang yang mampu membimbingku lebih dari sebelumnya. Hingga aku tak lagi menyesal bila ada perpisahan lagi kelak.
1 komentar:
Bisa Nyentuh Walaupun Gak galau
Posting Komentar