Kamis, 27 September 2012

CERPEN ^-^

“Dunia nggak akan kiamat hanya karena kamu di bullying”


Klik disini


CERPEN: HUKUM KARMA

Karya: Annisa Nur Illahi

Selasa, 18 September 2012

...

Langkahku kian terseok. Menerima kenyataan bahwa dunia akan terus berjalan, membuatku lumpuh. Aku terperangkap. Aku berhasil tertangkap. Dan kini yang tersisa adalah ketergesahanku. Napasku kian memburu. -annisa-


Antara Terpenjara dan Terluka

Sepenggal kisah tak akan benar-benar bermakna ketika tokohnya tak benar mampu memerankannya  dengan baik. Secarik naskah penuh luka tak akan benar-benar menggetarkan jiwa jika penulisnya tak menuangkan hatinya dalam naskah dengan iringan suka cita. Dan, semua itu tak semudah yang kau bayangkan. Ketika jemarimu dengan mahirnya bergerak mengikuti kata hati tanpa pernah sadar di mana dan siapa dirimu, akankah semua akan menjadi lebih baik?
Dunia tak seperti segumpal atau bahkan sebutir kelereng yang dengan mudah kau pindahkan. Duniamau mungkin seluas jagat raya dan bahkan tak terhingga luasnya ketika jemarimu yang meniti jalan. Ketika, pikiran dan hatimu dikendalikan oleh nurani. 

Setiap saat kamu menulis. Menulis apa pun yang terbayang dan menyeruak di benakmu. Namun, terkadamg lisanmu terpenjara ketika bertatap muka bersama manusia lainnya. Lantas, akankah hanya dengan mengarungi kehidupan melalui tulisan yang kau toreh itu, dunia akan berpihak denganmu?

Kadangkala, kenyataan memang menyakitkan. Tatkala bibirmu bergerak dan menyuarakan isi hatimu, tak ada satu pun orang yang memalingkan matanya hanya untuk sekadar menganggapmu kasat mata. Mereka tak acuh, karena itulah kamu menyuarakan kekesalanmu dalam tulisan.

Namun, sekali lagi, dunia memang berada di tanganmu, tetapi tidak selamanya terlahir dari jemarimu. 


Minggu, 09 September 2012

Lirik Lagu EXO-K - Machine With Hangeul Lyrics





jjilleodo pihanbangul annaoldeut

wanbyeokhan areumdaum kkumgateun hwanggeumbiyul
geunyeoui singgeureon meoritgyeol
daeriseok gateun pibugyeol chohyeonsiljeogingeol woo~

geunyeoneun inhyeongi aninji sum swigineun haneun geonji
aldeut maldeut chagaun misoreul jieumyeo
moksorin inneunji simjangi ttwineun saramiran geol
dojeohi mideul su eobseo bwabwa

* neon machi chagaun machine
neoneun ma, ma, ma, ma, ma, machine
neoneun ma, ma, ma, ma, ma, machine
kalgachi areumdaun yeosin
neoneun ma, ma, ma, ma, ma, machine
neoneun ma, ma, ma, ma, ma, machine

Ah! Yeah!

amuri chyeodabwado moreugenneun
jamgyeojin geunyeo maeum cheoljeohan boanjigu
yamujin ppalgansaek immaedo
yurial gateun nunbitto hinteureul juji anha woo~

geunyeoneun mwol saenggakhaneunji gakkeum ulgineun haneunji
aldeut maldeut chagaun misoreul jieumyeo

gamjeongeun inneunji sarangeul haneun saramiran geol
dojeohi mideul su eobseo bwabwa

* Repeat

(Hey hey) kkok aranaegesseo
(Hey hey) Yeah you know
eoryeoun amho geollin geunyeo mam
amudo pulji motage jamgin bang yeah
gutge dachin mameul haeking haeking gotta get to her heart

Yeah ijeneun kkaeeona
wanbyeokhan areumdaum
Wooijeneun kkaeeona
geunyeol utge hal nal jikyeo bwabwa

* Repeat


=====


찔러도 피한방울 안나올듯
완벽한 아름다움 꿈같은 황금비율
그녀의 싱그런 머릿결
대리석 같은 피부결 초현실적인걸 woo~

그녀는 인형이 아닌지 쉬기는 하는 건지
알듯 말듯 차가운 미소를 지으며

목소린 있는지 심장이 뛰는 사람이란
도저히 믿을 없어 봐봐

*
마치 차가운 machine
너는 ma, ma, ma, ma, ma, machine
너는 ma, ma, ma, ma, ma, machine
칼같이 아름다운 여신
너는 ma, ma, ma, ma, ma, machine
너는 ma, ma, ma, ma, ma, machine

Ah!
Yeah!

아무리 쳐다봐도 모르겠는
잠겨진 그녀 마음 철저한 보안지구
야무진 빨간색 입매도
유리알 같은 눈빛도 힌트를 주지 않아 woo~

그녀는 생각하는지 가끔 울기는 하는지
알듯 말듯 차가운 미소를 지으며

감정은 있는지 사랑을 하는 사람이란
도저히 믿을 없어 봐봐

* Repeat

(Hey hey)
알아내겠어
(Hey hey) Yeah you know
어려운 암호 걸린 그녀
아무도 풀지 못하게 잠긴 yeah
굳게 닫힌 맘을 해킹 해킹 gotta get to her heart

Yeah
이제는 깨어나
완벽한 아름다움
Woo
이제는 깨어나
그녈 웃게 지켜 봐봐

Sabtu, 08 September 2012

Lirik Lagu EXO-K - Angel With Hangeul Lyrics


machi amugeotdo moreuneun airo geureoke dasi taeeonan sungan gachi
jamsi kkumilkkabwa han beon deo nun gamatda tteo boni
yeoksi neomu ganjeolhaetdeon ne ape gidohadeut seo isseo
dan han beonman ne yeopeseo bareul matchwo georeo bogopa han beon, ttak han beonmanyo

* neoui sesangeuro yeorin barameul tago
ne gyeoteuro eodieseo wannyago
haemarkge mutneun nege bimirira malhaesseo
manyang idaero hamkke georeumyeon
eodideun cheongugilteni

mikael boda neon naege nunbusin jonjae
gamhi nuga neoreul geoyeokhae naega yongseoreul an hae
eden geu gose bareul deurin taechoui geu cheoreom maeil
neo hanaman hyanghamyeo maeumeuro mideumyeo

aju jageun geosirado neol himdeulge haji motage
hangsang jikigo sipeo I’m eternally love

** neoui suhojaro jeo geosen barameul makgo
ne pyeoneuro modu da deungeul dollyeodo
hime gyeoun eoneu nal ne nunmureul dakka jul
geureon han saram doel su itdamyeon
eodideun cheongugilteni

neol saranghage dwaebeorin nan ije deo isang
doragal gosi eobseoyo nalgaereul geodwogasyeotjyo (oh no)
yeongwonhan sarmeul irheotdaedo haengbokhan iyu
naui yeongwon ijen geudaeinikka Eternally Love

* Repeat


=====


마치 아무것도 모르는 아이로 그렇게 다시 태어난 순간 같이
잠시 꿈일까봐 감았다 보니
역시 너무 간절했던 앞에 기도하듯 있어
번만 옆에서 발을 맞춰 걸어 보고파 , 번만요

*
너의 세상으로 여린 바람을 타고
곁으로 어디에서 왔냐고
해맑게 묻는 네게 비밀이라 말했어
마냥 이대로 함께 걸으면
어디든 천국일테니

미카엘 보다 나에게 눈부신 존재
감히 누가 너를 거역해 내가 용서를
에덴 곳에 발을 들인 태초의 처럼 매일
하나만 향하며 마음으로 믿으며

아주 작은 것이라도 힘들게 하지 못하게
항상 지키고 싶어 I’m eternally love

**
너의 수호자로 거센 바람을 막고
편으로 모두 등을 돌려도
힘에 겨운 어느 눈물을 닦아
그런 사람 있다면
어디든 천국일테니

사랑하게 돼버린 이제 이상
돌아갈 곳이 없어요 날개를 거둬가셨죠 (oh no)
영원한 삶을 잃었대도 행복한 이유
나의 영원 이젠 그대이니까 Eternally Love

*Repeat

Sabtu, 01 September 2012

[Cerita Bersambung] Kisah Venisia: Awal yang Rumit



                Apa bisa? Setiap mili tangis yang terbuang karena kamu, maka setiap debit rasa yang memekakkan hatiku juga akan meluruh? Apa mungkin? Setiap luka yang kamu torehkan dalam hatiku, mampu membuat aku membencimu dan membuatku melupakanmu?

                “Veniiiiiisiiiiaaaa!!!!”
                “Iya, sory. Beneran aku lupa! Maaphhhh, Kay!”
                “Nyebelin! Sekarang nilai kita dikurangi kan?!”
                “Yaa... Mau gimana lagi, Kay,” Venisia hanya menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak terasa gatal. “Maaf. Eh, gimana kalau kamu aku traktir makan?”
                “Veni, aku ngerasa banyak hal berubah dari kamu. Kamu yang dulu polos dan selalu rajin kerjain tugas, sekarang berubah.”
                “Eh? Maksudnya?”
                Kayla mengedikkan bahu. “Nggak tahu, aku juga nggak tahu harus gimana jabarinnya.”
                “Aku sebenernya juga ngerasa. Nggak tahu kenapa.”
                “Apa karena Aldi? Cowok tetangga kamu yang katanya ngejar kamu sampek ke ujung bumi itu? Yang tiap detik, menitnya diisi dengan nge sms kamu pesan sok manis itu? Karena dia? Kamu jadi nggak fokus?”
                Veni menggeleng yakin. “Bukan, bukan dia. Sama sekali bukan dia. Aku udah nggak peduli sama dia, meski sampek dia jatuh dari gedung setinggi 17 meter aku nggak akan sekali pun noleh ke dia. Aku udah punya seseorang yang isi hat..,”
                “Oya? Siapa orang yang udah buat kamu jatuh cinta? Kak Varis? Atau... cowok jual gorengan di depan sekolah? Denger-denger sebenernya dia mahasiswa yang coba usaha. Kayak film aja yah?”
                Mata Veni membulat begitu sahabatnya menyembulkan suara mengandung huruf v, a,r, i, s.
                “Varis? Hahahaha. Enggak lah, dia kan udah punya pacar. Apalagi mas-mas penjual gorengan. Kamu mungkin, meski pun penjual gorengan, pacarnya banyak. Apalagi wajahnya kayak artis korea, siapa itu namanya Minho? Hahah,” jawab Veni.
                “Enak aja. Aku curiga sama kamu. Curiga banget. Pasti ada sesuatu, iya kan?”
                Venisia menggeleng. “Udah ah, tolong jangan bahas masalah cowok dan sebangsanya. Ke kantin yuk.”
                “Terserah,” Kayla mengiyakan meski masih memasang tatapan penuh tanda tanya.
                Veni dan Kayla bersama menuju kantin. “Eh, Kay. Kayaknya uangku ketinggalan di tas. Tunggu bentar ya.”
                Veni kembali ke kelas dengan terus berusaha merogoh sakunya. Mulai dari saku rok hingga saku kemeja. Namun, yang ia temukan hanya selembar kertas dari hasil sobekan buku kucel yang di dalamnya tertulis beberapa angka rumit. Ia menatap lekat benda di genggamannya. “Nomor ini, kenapa harus ada di sini? Apa aku harus coba?”
                “Ven? Ayokk, kantinnya keburu penuh. Nanti aku nggak bisa blablablabla.”
                Veni buru-buru memasukkan selembar kertas yang semula di genggamnya ke dalam tas dan mengambil beberapa lembar uang lima ribuan.
                Haruskah aku senekad ini?
^^^
                Veni menelan ludah untuk yang kesekian kalinya semenjak duduk termangu menatap selembar kertas kucelnya. Selembar kertas yang semula tak berarti, kini sangat berharga ketika beberapa jenis angka mengisi hampanya sang kertas.
      08573127000 Varis
                Beberapa kali Veni mengetik dan menghapus kembali deretan nomer di handphonenya. “Aihh, gimana ini?”
                “Gimana kalau dia nggak bales?”
                “Oke, nggak ada salahnya nyoba. Ayo Veni! Sekarang atau tidak sama sekali!”
                To: 0857312700000
Hai.. J
Veni mendengus lega begitu pesannya terkirim.
                ^^^
                Varis terus menerus menguap. Bimbingan belajar kali ini dan sebelumnya selalu sama. Membosankan. Tak lama berselang, sebuah getaran mengguncang saku celananya. “Sms?” ujarnya membatin.
                Diam-diam Varis mengambil Hpnya dan menatap sekilas. “Hhh.. nomor tak dikenal lagi?”
                From: 082139311000
                Hai... J
                Beberapa lama Varis menatap layar Hpnya. Dilema akan apa yang harus ia lakukan.
                To: 082139311000
                Hai juga... ini siapa ya?
                Varis menekan tombol send di layar touchscreennya dengan sedikit ogah-ogahan. Tak lama berselang, pesan jawaban datang.
^^^
                “Huaaaahhhh!!! Dijawaaabbb!! Huaaaa!”
                Veni melonjak bahagia begitu Hpnya bergetar. Amat bahagia hingga ia tak sanggup mengungkapkannya. Sangat bahagia hingga rasanya dunia seperti surga.
                From: 0857312700000
                Hai juga... ini siapa ya?
                “Ya tuhan. Aku mau mati. Varis... Dia... Jawab smsku?”
                “Eh, iya, aku ga boleh seneng dulu. Fokus.”
                “Mari kita baca.”
                “Eh, Varis nanya aku siapa?”
                “Haduh, gimana nih. Ngaku nggak ya? Kalau aku ngaku nanti dia nggak bales smsku, begitu tahu aku dari kalangan anak biasa yang nggak terkenal, bahkan nggak cantik.”
                “Haduh.. Gimana nih?”
                “Helep?! Aduh, aku galau.”
                “Oke, aku harus cari cara lain.”
                To: 0857312700000
                Hehehe J nggak penting aku itu siapa..
                Ini bener Varis kan?
^^^
                Varis membuka pesan dari orang misterius itu. Masih dengan ogah-ogahan tentunya.
                From: 082139311000
                Hehehe J nggak penting aku itu siapa..
                Ini bener Varis kan?
                “Bikin penasaran nih orang. Siapa sih?”
                Varis mulai mengetik satu persatu huruf. Hingga sebuah suara bernada tinggi menusuk pendengarannya.
                “Varis! Kenapa Ir soekarno Hatta di bawa ke Rengasdengklok?”
                “Heh? Apa? Kenapa? Saya?”
                “Iya, kamu, Varis! Kenapa?!”
                “Haduh, kenapa ya? Eh, tahu gak?” Varis berusaha mengorek jawaban melalui temannya.
                “Kenapa ya? Mmmhhh... Saya belum lahir, Bu, waktu itu. Nanti saya tanya ke buyut saya, pasti tahu,” jawab Varis sekenanya. Varis meringis menanti respon sang guru. Sang guru mengerutkan kening dan melebarkan mata seperti hendak memangsa.
                “Vaaarriiisss!!!” yang empunya nama hanya meringis.
^^^
                “Kok lama sih nggak bales-bales? Apa dia males ya? Atau dia lagi sibuk?”
                “Ahhhh.. kok jadi gini sih? Bales dong.. please..”

^^^
                Varis keluar dari bimbingan belajar dengan wajah suram. Ia berjalan menuju sebuah bangku tanpa gairah dan duduk. Sesaat ia menengadahkan kepala melihat langit.
                “Mendung?”
                Varis menghela napas seraya mengeluarkan Hpnya. “Oh iya, tadi belum sempet bales,” kata Varis mengingat orang misterius yang membuatnya dihukum guru.
                To: 082139311000
                Kok gitu? Penting dong. Siapa ini?
                Iya, bener ini Varis
                Varis meletakkan Hp kembali ke dalam saku. Sekali lagi ia menghela napas. Bersamaan dengan itu, hujan turun rintik-rintik.
                “Hah! Hujan?! Gimana pulang? Nggak bawa jas hujan!”
^^^
                “Huaaa! Akhirnya di bales!”
                From: 085731270000
                Kok gitu? Penting dong. Siapa ini?
                Iya, bener ini Varis
                Veni mengerucutkan bibir. “Harus ya? Tapi apa kamu tetep bales smsku meski tahu aku siapa? Varis, kenapa?” dengus Veni. Ia dilanda dilema.
                To: 085731270000
                J kamu nanti akan tahu siapa aku...
^^^
                Tiada yang bisa Varis lakukan selain duduk terdiam. Hujan sudah berselang hingga sepuluh menit, tetapi sama sekali tak ada tanda-tanda akan reda.
                “Sial banget hari ini.”
                Varis menghela napas lagi dan lagi, meratapi nasipnya hari ini. Meratapi kesialan kuadratnya sepanjang hari ini. Sepersekian detik kemudian, Hpnya bergetar. “Masih dijawab ya?”
                From: 082139311000
                J kamu nanti akan tahu siapa aku...
                “Apa-apaan ini?”
                To: 082139311000
                Terus, aku harus panggil kamu siapa kalau aku nggak tahu namamu?
^^^
                “Huuaaaahhh! Masih di jawab!!”
                From: 085731270000
                Terus, aku harus panggil kamu siapa kalau aku nggak tahu namamu?
                “Hufffttt.. ini lebih rumit dari yang aku duga,” kata Venisia mulai putus asa.
                “Aku harus gimana?
                Lama Veni tak membalas. Ini lebih susah dari yang ia duga. Bahkan soal matematika dan fisika tak lebih susah dibanding hal ini. Veni pusing bukan main.
^^^
                “Huffttt... Kapan hujannya reda?” Varis sedari tadi menanyakan pertanyaan sama yang bahkan ia sendiri tak mampu menjawabnya. Tak banyak yang dapat ia lakukan, malam itu, Hpnya sedang sepi. Biasanya, belasan fans rahasianya akan meneror, tapi, kali ini hanya ada satu yang mengisi daftar inbox pesannya.
                “Mana orang yang tadi? Kenapa nggak sms? Atau smsku belum terkirim?”
                Varis membuka pesan terkirim dan mendapati pesannya sudah delivered, tetapi ia menekan tombol kirim ulang.
^^^
                “Haduhhhh!!! Gimana ini?”
                Veni berguling-guling sejak tadi di atas ranjang. Ia juga mengacak-acak rambutnya frustasi.
                Drrrtttt...
                “SMS?”
                From: Varisss J
                Terus, aku harus panggil kamu siapa kalau aku nggak tahu namamu?
               
Veni memandangi layar Hpnya bingung. Matanya melebar melihat nama ‘Varisss J’ yang sempat ia buat itu dengan sangat tegang.
“Hwaaaahhh, dia ternyata masih tunggu jawabanku ya?!” pekiknya bingung.
“Haduh, udah deh, gini aja,” Veni bangkit dari rebahannya dan mulai mengetik apa pun yang melintas di benaknya. Ia tak ingin ambil pusing dengan kemungkinan yang akan terjadi.
To: Varisss J
Nggak penting kok.. tenang aja.. kamu lagi ngapain?
^^^
Varis menatap kelamnya langit yang bertengger di atas kepalanya. Seorang diri ia duduk mematung. Semua temannya sudah pulang sejak tadi, hanya beberapa makhluk tak dikenal yang diam-diam melirik genit ke arahnya. Itu sudah biasa, Varis memang selalu berhasil menyedot perhatian publik, terutama wanita, adik kelasnya.
Selagi hujan, Varis memutar lagu favoritnya, lagu yang sudah biasa berdengung di telinganya, bukan lagu galau mau pun boyband pastinya.
Kalau saja ia mau, ia bisa saja memerobek tirai hujan itu dengan motor Ninja putihnya. Tetapi, motornya masih bau toko dan sayang kalau harus dikorbankan. Dan inilah yang bisa ia lakukan, menunggu hujan reda.
Drrtttt...
From: Orang
Nggak penting kok.. tenang aja.. kamu lagi ngapain?
Varis langsung membuka pesan tersebut, setelah sebelumnya memberi nomer Veni dengan nama ‘Orang’.
“Orang yang aneh,” gumamnya.
To: Orang
Penting dong ..  Nungguin ujan berhenti

 -------------------------------------------------------------------------------------------

To Be Continued... ^.^

Kang In Oh from Co-ed School Korean Band
Kang In Oh, Kyaaa!
 

Template by Best Web Hosting