Lagi. Seminggu tanpa satu hari pun hari libur. Minggu tak lagi jadi waktu hibernasi atau lari dari sanderaan deretan angka. Bukan aku membencinya. Hanya sedikit mengeluh tentang keadaan yang melelahkan.
Kepalaku sudah nyaris pecah ketika guru Kimia menjelaskan tentang alasan mengapa minyak dan air tak pernah bisa menjadi satu. Ya, aku tahu. Bukan lagi hal tabu mendengar kisah tentang minyak dan air yang tak menyatu. Aku terpaku begitu sang guru melanjutkan penjelasan.
"Tapi ada cara membuat minyak dan air bersatu."
Dahiku berkerut. Memikirkan alasan apa yang mungkin terlontar.
Kamis, 28 Agustus 2014
Selasa, 12 Agustus 2014
Gerhana dan Purnama
Daun terakhir itu baru saja jatuh. Menapaki tanah yang sebenarnya tak ingin ia tapakki. Aku menajamkan pandangan. Mencoba berguru pada sehelai daun rapuh di seberangku.
Sebuah pesan bertandang. Pesan dari seseorang yang selalu menjadi mentari pagi.
Hari ini, bertepatan dengan hari yang bagi sebagian orang merupakan hari yang melelahkan, menjadi hari di mana aku tersadar akan sesuatu. Hari yang seolah menusuk ingatanku bahwa aku sudah melangkah jauh.
Langganan:
Postingan (Atom)