Denting suara alunan nada membawa kembali pada satu kisah yang selalu berusaha aku singkirkan. Berusaha aku musnahkan hingga menjadi abu dan tertiup bersama debu. Akan tetapi, sadarkah kamu bahwa hadirmu selalu menjadi satu-satunya alasan yang membuatku mepertahankan deritaku. Ah, ini lucu. Tidak bagimu, tapi ya bagiku.
Tidak untuk seseorang yang tak tahu menahu soal memendam rasa hingga dadanya berongga. Tercabik hingga bernanah. Tersayat hingga berdarah.
Tuhan tak pernah memberi cobaan melebihi batas kemampuan. Dan percayalah, mencintaimu bukanlah cobaan bagiku. Melainkan anugerah meski hanya mampu melihatmu dari jauh.
Tiap kali untaian doa terlontar dari bibirku yang bergetar, aku berdoa untukmu. Menitikkan air mata dengan nafas memburu. Berdoa dengan suara samar bahkan nyaris tak terdengar.
Huft...
Aku menarik napas dalam. Melepaskan udara seraya menyebut namamu.
Sialnya, dadaku selalu bergetar! Selalu ada perasaan berat yang membuat air mataku tumpah!
Selemah itukah aku? Sebodoh inikah perasaanku?
Aku kembali menghelas napas. Dengan ketakutan aku tatap matamu, bertanya tentang masalah yang sedang aku dera. Berusaha untuk hanya menjadi temanmu. Berbagi kisahku dan mendengar kisahmu. Bukan kisah kita.
“Jadi, kalau
kamu jadi dia, kamu bakal menomor satukan siapa?”
Kamu
hanya diam. Berpikir.
“Aku
bakal bantu yang butuh dulu,” celetuk teman sebangkumu.
Aku terdiam. Kecewa dengan jawaban barusan.
Aku terdiam. Kecewa dengan jawaban barusan.
“Aku
nomor satukan dua duanya.”
Dan jawaban yang kamu sampaikan lebih dari cukup untuk menyadarkanku, bahwa kamu adalah orang yang akan selalu mencintai dan menghargai pasanganmu. Juga menghargai masalah sahabatmu.
Terima kasih sudah mengetuk pintu dan memberikan pesan padaku, bahwa Cinta dan Sahabat bagai sepasang sayap yang selamanya akan menuntun kita. Membawa kita lebih tinggi dari sebelumnya. Sedikit saja sayap itu terluka, maka kita akan jatuh. Hanya terluka atau malah jatuh di atas muara penuh buaya.
Dan jawaban yang kamu sampaikan lebih dari cukup untuk menyadarkanku, bahwa kamu adalah orang yang akan selalu mencintai dan menghargai pasanganmu. Juga menghargai masalah sahabatmu.
Terima kasih sudah mengetuk pintu dan memberikan pesan padaku, bahwa Cinta dan Sahabat bagai sepasang sayap yang selamanya akan menuntun kita. Membawa kita lebih tinggi dari sebelumnya. Sedikit saja sayap itu terluka, maka kita akan jatuh. Hanya terluka atau malah jatuh di atas muara penuh buaya.
-Juni 2014-
0 komentar:
Posting Komentar